Tatkala aku betah berjam-jam mantengin hp atau gadget hanya untuk mengulik status dari temen-temen dan portal berita, sementara setengah jam saja untuk membaca alquran dan mentadabburinya aku sudah merasa jenuh. Disitu kadang aku merasa sedih.
Ketika aku enjoy duduk khusu' di depan tv berjam-jam menyaksikan program demi program yang ditawarkan, sementara kewajiban sholat yang apabila ditunaikan secara tuma'ninah tak lebih dari 10 menit saja, tak jarang aku ingin segera menyudahinya. Maka bila mengingat hal itu dan nikmat Allah yang demikian berlimpah ruah, disitu kadang aku merasa sedih.
Diusiaku yang saat ini, dimana aku mampu memahami bahasa asing (inggris) sementara bahasa arab yang merupakan bahasa surat dari penciptanya kepada hamba-Nya, banyak kata demi katanya yang tak sanggup aku pahami. Disitu kadang aku merasa sedih.
Ketika amalan-amalan sunnah di luar amalan-amalan wajib sudah aku ketahui urgensi serta fadhilahnya, sementara sampai saat ini aku berpuas diri dengan amalan-amalan wajib dan itupun belum aku ketahui apakah amalan itu diterima atau ditolak, di situ kadang aku merasa sedih.
Ketika baterai hp saya lobet, lalu panik mencari charger supaya hp tetep bisa dihidupkan sehingga tidak terputus informasi dengan teman atau sahabat, sementara ketika iman di diri ini lobet, saya pun tak merasa panik mencari charger iman padahal tanpa sadar telah jauh bahkan terputus hubungan dengan Ar-Rahman. Di situ kadang saya merasa sedih.
Ketika orang tua sudah bertahun-tahun mendidik dan membekalkan diri ini dengan ilmu yang dengannya mereka berharap agar dimasa depannya kelak diri ini menjadi mandiri dan tak bergantung kepada siapapun kecuali kepada Rabb-nya, lalu kemudian diri ini pun jarang menghubungi orang tua meski sekedar menanyakan kabarnya. Di situ kadang saya merasa sedih.
Sedihlah kalau memang dengannya dirimu bisa memperbaiki keadaanmu selama ini. Namun, jangan lupa iringilah kesedihanmu dengan bertekad kuat untuk memperbaiki kondisimu. Akankah kondisimu selamanya akan tetap seperti itu. Hingga datang ajal yang setelahnya tak bermanfaat lagi penyesalan.
Semoga kesedihan itu merupakan kesedihan penyesalan dan muhasabah.