Taufiqur Rokhman posted: " Baik kekuatan tarik maupun kekerasan keduanya merupakan indikator ketahanan logam terhadap deformasi plastik. Implikasinya, keduanya proporsional, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, dimana kekuatan tarik merupakan fungsi dari HB untuk besi cor, baj"
Baik kekuatan tarik maupun kekerasan keduanya merupakan indikator ketahanan logam terhadap deformasi plastik. Implikasinya, keduanya proporsional, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, dimana kekuatan tarik merupakan fungsi dari HB untuk besi cor, baja, dan kuningan. Hubungan proporsionalitas tersebut tidak berlaku untuk semua logam, seperti yang ditunjukkan Gambar 1. Sebagai aturan praktis untuk sebagian besar baja, HB dan kekuatan tarik memiliki hubungan sebagai berikut
Gambar 1. Hubungan antara kekerasan dan kekuatan tarik untuk baja (steal), kuningan (brass) dan besi cor (cast iron)
Data diambil dari :
Metals Handbook: Properties and Selection: Irons and Steels, Vol. 1, 9th edition, B. Bardes (Editor), American Society for Metals, 1978, pp. 36 and 461; and Metals Handbook: Properties and Selection: Nonferrous Alloys and Pure Metals, Vol. 2, 9th edition, H. Baker (Managing Editor), American Society for Metals, 1979, p. 327.]
Referensi: Fundamental of Materials Science and Engineering an Integrated Approach by William D. Callister, Jr and David G. Rethwisch
Taufiqur Rokhman posted: " Kala itu, seperti biasa sehari sebelum kami mudik, kami membawa mobil ke bengkel langganan. Tidak ada hal-hal yang perlu dikuatirkan dari kondisi mesin mobil yang kami tumpangi kecuali bagian sistem pendinginnya. Beberapa minggu sebelumnya, kami sudah m"
Kala itu, seperti biasa sehari sebelum kami mudik, kami membawa mobil ke bengkel langganan. Tidak ada hal-hal yang perlu dikuatirkan dari kondisi mesin mobil yang kami tumpangi kecuali bagian sistem pendinginnya. Beberapa minggu sebelumnya, kami sudah membawa mobil ke bengkel radiator. Ada masalah kebocoran serius di radiator yang menyebabkan coolant bercampur dengan oli matic. Hal tersebut menyebabkan, oli matic berkurang cukup drastis. Setelah dibongkar dan diturunkan, radiator pun ditambal dengan lem besi sekaligus dikuras coolantnya. Tak berselang lama, radiator pun dipasang kembali dan diisi coolant volume 5 liter. Setelah mobil dikemudikan beberapa kali, nampak level coolant berkurang bahkan turun dari batas bawah yang ditentukan pabrikan. Saya coba tambahin lagi coolantnya sampai batas atas. Satu liter habis untuk mengisinya. Namun, beberapa KM berjalan, nampak level coolant turun kembali sampai dibawah batas bawah. Saya coba isi kembali dengan coolant 1 literan sampai habis, alhamdulillah belum ada tanda-tanda berkurang secara signifikan. Tiba saatnya, kami harus mempersiapkan mudik esok hari. Kami kembali membawa mobil ke bengkel yang bisa melayani spooring untuk memastikan kelurusan roda ban depan dan ban belakang, baik kanan maupun kiri. Ada beberapa masalah pada kaki-kaki yang seharusnya diperbaiki sebelum dilakukan spooring. Jadi akan percuma saja jika dilakukan spooring namun kaki-kakinya belum diperbaki. Pihak bengkel menyarankan agar saya membawanya ke bengkel langganan mobil saya untuk diperiksa dan diperbaiki. Namun karena saat itu waktu sudah mepet dan besok harus mudik, maka perbaikan saya tangguhkan. Akhirnya, saya minta kepada pihak bengkel untuk mengecek sistem pendinginnya. Tak ada masalah serius, katanya. Alhasil, saya meyakinkan diri mobil saya baik-baik saja. Hingga sampai rumah, dan saya cek kembali level coolantnya, agaknya tidak berkurang.
Bismillah, besoknya kami berangkat. Singkat cerita, sekira perjalanan sampai di Pemalang, tiba-tiba kabin mobil terasa panas. Wah ada yang nggak beres nih, AC mati kayaknya, batin saya. Di samping itu, setir kami rasakan juga menjadi agak berat. Beberapa menit berselang, anak-anak mulai gelisah dan nggak nyaman. Mana cuaca saat itu sedang terik-teriknya. Belum ada niatan untuk berhenti dan ngecek di rest area terdekat. Kami tetap tancap gas seraya berharap tidak ada masalah serius pada mobil kami. Hingga sampai pada satu keadaan yang menjadikan harapan baik kami pupus. Tetiba, murotal yang kami putar melalui USB juga mati. Selang beberapa menit kemudian, indikator-indikator di dashbor seperti speed, temperatur mesin hingga RPM juga mati. Sejak itu, kami baru yakin sepenuhnya bahwa mobil yang kami kemudikan sedang mengalami permasalah serius. Kami memutuskan untuk menepi di KM 366 alias daerah Batang. Kami kemudian keluar dan membuka kap mesin. Nggak lama kami cek, kami tau kerusakannya terjadi pada tensioner dan fan beltnya. Fan belt putus berantakan karena tensioner pecah. Kami menduga, kondisi tensioner memang sudah agak goyah karena faktor usia pemakaian, ditambah beberapa kali goncangan karena mobil yang kami kemudikan melintasi lobang jalan yang cukup besar dan dalam. Alhasil, mobil yang kami tumpangi benar-benar mati total. Kami mencoba menghubungi saudara di rumah untuk menanyakan mobil derek yang bisa dihubungi. Ada rujukan nomor Jasa Marga yang diberikan. Belum sampai kami menghubungi mereka, tetiba mobil jasa marga berhenti di belakang mobil kami. Kami utarakan permasalahan yang sedang kami alami dan kami sedang membutuhkan mobil derek. Mengingat jarak rest area terdekat dengan rumah kami tidak terlalu jauh, kami memutuskan untuk menderek mobil sampai ke bengkel terdekat rumah kami. Prosedurnya, jika diderek sampai rest area terdekat, maka hal itu sudah menjadi kewajiban pelayanan Jasa Marga, sehingga pengguna jalan tol tidak dikenakan biaya. Singkat cerita, akhirnya kami sekeluarga masuk kembali ke dalam mobil dan diangkut di atas mobil derek. Kami mencoba menghibur diri dengan pengalaman baru ini setelah beberapa menit panik dan gelisah. Kemudian sampailah mobil kami di bengkel terdekat. Karena komponen-komponen yang kami perlukan sebagai pengganti komponen yang rusak, sulit dicari stoknya di lapangan alias di bengkel-bengkel mobil, kami memutuskan untuk memesan secara online. Mobil kami tinggal di bengkel. Kami sekeluarga dijemput saudara kami. Tiga hari kemudian, sampailah pesanan kami ke rumah. Sejurus kemudian, kami bawa komponen-komponen itu ke bengkel. Daaaan it works. Komponen bekerja dengan baik. Market place dalam hal ini emang bener-bener membantu banget di era industri 4.0 ini apalagi bagi pemilik mobil Amerika seperti saya ini dimana pabrikan yang ada di negara +62 ini sudah memutuskan hengkang darinya.
Pengalaman menggunakan Android yang lebih baik menanti Anda
Luangkan waktu sesaat untuk menyiapkan ponsel Anda dengan Google
Mulai
Email ini dikirim ke adeppranata@gmail.com karena Anda baru saja login ke Akun Google di perangkat Vivo 1901 Anda. Jika Anda tidak ingin menerima email berisi bantuan penyiapan perangkat baru dengan Google saat Anda pertama kali login ke akun di perangkat, harap berhenti berlangganan.
Taufiqur Rokhman posted: " Sebuah forklift memiliki berat 3500 lb dan membawa kontainer berbobot 800 lb. Ada dua roda depan dan dua roda belakang pada forklift. (a) Tentukan gaya kontak antara roda dan tanah. (b) Seberapa berat beban dapat diangkut sebelum forklift akan menyebabka"
Sebuah forklift memiliki berat 3500 lb dan membawa kontainer berbobot 800 lb. Ada dua roda depan dan dua roda belakang pada forklift. (a) Tentukan gaya kontak antara roda dan tanah. (b) Seberapa berat beban dapat diangkut sebelum forklift akan menyebabkan nungging? atau dengan kata lain berapa beban maksimum yang dapat diangkut forklif hingga tidak menyebabkan nungging, karena roda belakang terangkat (karena ini berbahaya)?
Gambar 1. Forklift dengan dimensinya
Penyelesaian:
Pendekatan:
Kita akan mencari gaya kontak roda dan beban maksimum forklift yang dapat dibawa sebelum forklif mengalami fenomena nungging. Kita berasumsi bahwa forklift adalah tidak bergerak. Kemudian kita gambarkan diagram benda bebas dengan kesepakatan tanda positif untuk gaya (ke atas) dan momen (berlawanan jarum jam). Telah diketahui massa forklift 3500-lb dan massa beban kontainer 800-lb yang masing-masing bekerja melalui pusat massa forklift dan kontainer.
Gaya (tidak diketahui) antara roda depan dan tanah dilambangkan dengan F, dan gaya (tidak diketahui) antara roda belakang dan tanah adalah R. Berikut adalah diagram benda bebas, dengan gaya-gaya aksi dan gaya-gaya reaksi pada roda pasangannya yakni 2F dan 2R.
Diketahui:
Massa Forklift (M) = 3500 lb
Massa Kontainer/ bebab (m) = 800 lb
Gambar 2. Diagram Benda Bebas
(a) Ada dua hal yang tidak diketahui (F dan R). Oleh karena itu, dua persamaan keseimbangan bebas diperlukan untuk menyelesaikan problem ini. Pertama kita menjumlahkan gaya ke arah vertikal,
Σ Fy = 0
- 800 lb - 3500 lb + 2F + 2R = 0 atau
F + R = 2150 lb
Persamaan kedua diperlukan untuk menentukan dua variabel yang tidak diketahui. Penjumlahan gaya dalam arah horizontal tidak akan memberikan informasi yang berguna; sehingga kita menggunakan persamaan keseimbangan momen. Lokasi manapun dapat dipilih sebagai titik pivot. Dengan memilih titik yang bertepatan dengan titik kontak roda depan, gaya F akan dengan mudah dihilangkan dari perhitungan.
Momen di titik A adalah
Σ Ma = 0
800 lb (24 in) - 3500 lb (42 in) + 2R (72 in) = 0
menghasilkan, R = 888 lb.
Di sini, gaya 800-lb dan gaya reaksi di roda belakang (2R) menghasilkan momen yang berlawanan arah jarum jam (positif) terhadap A, adapun bobot (gaya) forklift 3500-lb menghasilkan momen negatif. Dengan mensubstitusi harga R = 888 lb diatas ke dalam persamaan keseimbangan gaya vertikal, menghasilkan: F + 888 lb = 2150 lb
F = 1262 lb
(b) Ketika forklift berada di ambang tumpuan roda depan, roda belakang baru saja kehilangan kontak dengan tanah, sehingga R = 0.
Kita nyatakan bobot (gaya berat) baru kontainer yang menyebabkan forklift nungging (roda belakang terangkat atau nungging) sebagai w. Persamaan keseimbangan momen roda depan adalah
(24 in) - 3500 lb (42 in) = 0
w = 6125 lb
Jadi, forklift akan berada di ambang nungging (nyaris nungging, susah bahasanya) saat operator mencoba untuk mengangkat kontainer dengan bobot w = 6125 lb.
Diskusi Sangat logis jika gaya roda depan lebih besar dari roda belakang, karena beban ada di depan. Jumlah gaya roda juga sama dengan berat gabungan forklift dan beban. Bobot yang besar dapat menyebabkan forklift nungging sehingga sudah seharusnya menjadi bagian dari desain forklift. Mari periksa kembali solusi bagian (a), kita dapat menentukan gaya roda depan tanpa harus mencari dan menemukan gaya yang dibawa oleh roda belakang. Kuncinya adalah menjumlahkan momen pada roda belakang di titik B. Gaya yang tidak diketahui, R melewati titik itu, yang tegak lurus dengan lengan tuas dengan panjang nol akan menyebabkan dieliminasi dalam perhitungan momen (karena perkalian antara R dengan 0 menghasilkan 0).
Hanya dengan satu persamaan tanpa langkah yang melibatkan R. Pendek kata, dengan kecermatan memilih titik pivot momen, kita dapat mereduksi sejumlah perhitungan aljabar dengan secara langsung mengeliminasi gaya-gaya yang tak diketahui.
Kesimpulan: Nilai-nilai yang diperoleh adalah
Gaya-gaya (reaksi) pada roda, F = 1262 lb dan R = 888 lb
Gaya beban maksimum sebelum nungging: w = 6125 lb
Referensi: An Introduction of Mechanical Engineering, Jonathan Wickert & Kemper Lewis