Kritik dalam kehidupan sosial dan berorganisasi itu penting selama bersifat konstruktif. Kritik diperlukan dalam rangka untuk membangun dan membenahi setiap aspek yang dinilai kurang. Selanjutnya, dengan berbekal bahan kritikan (masukan, koreksian) tersebut, suatu komunitas atau organisasi dapat melakukan evaluasi dan kemudian dapat membenahi dan terus melakukan pengembangan untuk mencapai kemajuan di komunitas tersebut.
Namun, ada satu variabel lagi yang menurut saya penting untuk diperhatikan oleh setiap person dalam sebuah komunitas tersebut. Apa itu? Apresiasi. Apresiasi itu penghargaan. Termasuk di dalamnya pujian. Penghargaan itu sepatutnya diberikan kepada seseorang atau kelompok yang telah sampai pada titik capaian keberhasilan tertentu atau telah memberikan sumbangsih kepada komunitas tersebut sungguhpun dinilai remeh oleh sebagian orang. Apresiasi itu banyak bentuknya. Tidak musti berupa reward atau hadiah yang konkrit. Sebab, sumbangsih dan capaian keberhasilan seseorang itu bertingkat-tingkat, maka bentuk apresiasinya pun seringnya juga bertingkat-tingkat. Yang penting, jangan sampai tidak ada apresiasi dari setiap bentuk sumbangsih sekecil apapun yang diberikan orang seseorang meskipun dengan ucapan terima kasih atau bahkan jempol sekalipun, kalau di sosial media. Apresiasi tidak kalah penting dari kritik yang membangun. Sifat dasar manusia itu suka diapresiasi dan tidak suka dikritik. Karenanya, ketika seseorang itu lebih banyak dikritik, namun sepi dari apresiasi, maka lambat laun ia akan down.
Dalam suatu organisasi, setidaknya ada empat tipikal orang terkait dengan kritik (yang membangun) dan apresiasi menurut pengamatan saya:
- Gemar mengkritik dan Gemar Mengapresiasi
Dalam suatu komunitas, tipe pertama ini gemar sekali mengkritik, memberikan masukan dan koreksian, namun gemar pula mengapresiasi. Setiap ada aspek pekerjaan, yang dinilai kurang menurutnya, maka ia tak segan-segan melontarkan kritik dan masukan. Namun, ia juga tak pernah absen memberikan apresiasi manakala ada capaian keberhasilan dan bentuk sumbangsih yang diberikan oleh orang lain kepada komunitas tersebut. - Gemar Mengkritik Namun Tidak Gemar Mengapresiasi
Tipe yang kedua ini cukup banyak berada di suatu komunitas. Sangat getol dalam mengkritik, namun pelit memberikan apresiasi. Tipe ini, dalam satu sisi memberikan inputan yang baik bagi sebuah komunitas, namun pada sisi lain, tidak mengobarkan semangat orang lain yang hendak berkreasi dan berkontribusi untuk pencapaian keberhasilan dan pengembangan peradaban sebuah komunitas. - Gemar Mengapresiasi Namun Tidak Gemar Mengkritik.
Tipe yang ketiga ini adalah kebalikan dari tipe yang kedua. Ia cenderung pasif dan menjadi silent reader (jika di dunia maya), namun ketika ada keberhasilan yang dicapai atau ada sumbangsih yang diberikan oleh orang lain, ia tidak pelit untuk memberikan apresiasi walau sekedar jempol atau pujian kecil. - Tidak Gemar Mengkritik dan Tidak Pula Gemar Mengapresiasi
Tipe yang keempat ini betul-betul tipe yang pasif. Bahkan ketika diminta masukan pun, ia cenderung diam dan mencukupkan dengan masukan orang lain. Ia juga pasif dalam memberikan apresiasi. Setelah membaca keempat tipe tersebut, Anda termasuk tipikal yang mana? Cukup diri Anda saja yang dilihat. Tidak perlu mengidentifikasi orang per orang lalu mengklasifikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar